Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Kunjungi Tarutung

seperangkat pakaian adat

topmetro.news – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengunjungi Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (7/3/2020). Disambut di gedung berkharismatik yakni Sopo Partungkoaan Tarutung, tokoh masyarakat pun menyerahkan seperangkat pakaian adat.

Politisi Partai Golkar ini didampingi Bupati Tapanuli Utara terlihat menyimak kata demi kata yang disampikan para tokoh masayarakat daerah usai penyematan seperangkat pakaian Adat Batak.

Mewakili masyarakat, Ketua DPRD Taput Poltak Pakpahan mengapresiasi kunjungan Bamsoet dengan ekpektasi kehadiranya akan membawa berkah ke Tapanuli Utara.

Universitas Tapanuli Raya

“Masyarakat Tapanuli Utara sudah sangat merindukan akan berdirinya universitas negeri. “Jika bapak ikut mendukung, mungkin pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya akan semakin cepat realisasinya,” kata Poltak.

Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan menyampaikan dua hal strategis. Pertama pendirian universitas negeri. “Di perjalanan dari Bandara Silangit ke Tarutung ini, saya sudah memaparkan secara panjang lebar akan cita-cita kita bersama untuk mendirikan Universitas Tapanuli Raya,” kata Nikson.

Universitas Tapanuli Raya menjadi slah satu solusi agar wilayah Tapanuli Raya ini bisa bergerak.”Tinggal keputusan dari pusat yang kami tunggu,” ucap bupati kepada Bambang Soesatyo. Ia juga mempresentasikan, berdirinya Universitas Negeri Tapanuli Raya akan ikut mencetak pemimpin-pemimpin nasionalis.

Memotong Jalur Dagang

Komoditi pertanian rakyat, sambung Nikson Nababan, memang selama kurang ini aksesbilitas pemasaran. “Kalau lewat Belawan memang sangat jauh. Kalau lewat Pelabuhan Sibolga tentu juga sangat jauh. Harus berkeliling jika hendak menuju jalur dagang dan pelayaran strategis Selat Malaka,” kata bupati.

“Dengan fakta itu, maka kita juga mengikuti langkah Bapak Presiden Jokowi yang telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangke. Peluang dan semangatnya, kalau kita membuka jalur jalan ke Sei Mangke lewat Garoga, akan sangat strategis. Karena sudah dekat dengan wilayah Kecamatam Garoga,” imbuh dia.

“Maka kami sangat membutuhkan gelontoran dana pusat untuk membangun jalan menuju kawasan Sei Mangke,” sebutnya. Jika jalur ini dibuka, sebut bupati, maka akan memotong jalur dan menutunkan cost distribusi pemasaran.

Danau Toba Magnitude Dunia

Bambang Soesatyo pada kesempatan tersebut menyebut, kalau yang mengatakan pembangunan Danau Toba lamban sebenarnya tidak benar. Menurutnya, ada saja dana pembangunan yang bisa digeser untuk mewujudkan kawasan itu menjadi destinasi wisata berkelas dunia.

“Pemerintah sudah membuka peluang sangat besar ke arah sara. Danau Toba yang menjadi magnitude pariwisata dunia harus benar-benar dimanfaatkan,” tandas Bamsoet.

Tantangannya, kata dia, bagaimana menjual potensi wisata dengann sebaik-baiknya. Tetapi politisi Golkar ini kembali mengutarakan, keadaan itu juga tidak akan mengesampingkan ketersediaan infrastruktur memadai. “Danau Toba tidak kalah dengan destinasi lainya di belahan dunia mana pun,” kata Bamsoet.

Provinsi Tapanuli dan IAKN

Terkait pembentukan Provinsi Taoanuli, Bamsoet mengatakan, mudah-mudahan saja ketika moratorium dan kondisi bangsa sudah mulai tenang mengatur keuangannya, akan dipikirkan. “Mulailah kita berpikir untuk mendesain wilayah Indonesia dengan cara-cara yang lebih masif. Termasuk pemekaran provinsi,” kata Bamsoet.

Bamsoet juga menyinggung soal Institut Agama Kristen Negeri (IAKN). “Kita (pemerintah pusat-red) sedang mempertimbangkan menggeser IAKN menjadi Universitas Negeri Tapanuli Utara,” katanya.

Di akhir sambutanya Bamsoet juga mengakui ada beberapa Tokoh Batak seperti Luhut Panjaitan dan Sukur Nababan yang punya pengaruh memajukan daerah Taput.

Tak lupa Bamsoet mangaku, bahwa dirinya merasa senang dengan pemberian pakaian Adat Batak Toba dan mengucapkan terimakasih. “Saya ingin membagikan kebahagian saya hari ini. Bahwa ada satu daerah memiliki potensi luar biasa untuk kemajuan bangsa,” ungkapnya.

Sosialisasi 4 Pilar

Pada Sosialisasi 4 Pilar yang dihadiri masyarakat Tapanuli Utara dan para kepala desa, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa Indonesia bukan negara agama. “Indonesia ini milik kita semua,” katanya.

“Mari, semangat yang kita kobarkan hari ini tetap dijaga dan dirawat dengan semangat kesatuan dan persatuan. Harap diingat kegiatan Sosialisasi 4 Pilar memiliki makna multidimensi. Bukan sekadar kewajian MPR RI untuk melaksanakanya,” tandas Bamsoet.

“Acara hari ini menegaskan bahwa kita berbeda tetapi kita tetap sama. Tidak ada kata kami. Tetapi kata kita,” serunya.

reporter | Jan Piter Simorangkir

Related posts

Leave a Comment